Penat.
Rasanya bukan ini jalan yang tertulis dipeta kehidupan.
Hati mahu kembali,tapi ada yang menahannya.
Memori.
Memori yang menahan.
Kaki mengorak.
Tapi belum jauh,masih ditangga permulaan.
Yang lain berada didepan.
Hanya aku digaris belakang.
Ingin mengejar,tapi tersungkur.
Perlukan teman yang sudi menghulur tangan.
Tapi siapa?
Haus.
Umpama bejalan ditengan gurun tanpa air.
Tapi aku tahu ada telaga didepan.
Entah bagaimana harus aku kesitu.
Ya,Semangat.
Tapi dari mana aku bisa perolehi semangat itu?
Ingin saja aku menghapuskan memori itu.
Biar saja data-datanya musnah.
Tapi ada sesuatu yang belum terbuat.
Sesuatu yang berharga.
Dan aku melihatnya dari jauh.
Haruskah aku padamkan saja memori itu dan kembali?
4 Comments
cair.kakakaka